Memilih mesin jahit untuk jahitan rumah/home sewing

Memilih mesin jahit untuk jahitan rumah/home sewing


Banyak sekali jenis mesin jahit yang ada dipasaran, dari yang hanya berharga ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Untuk anda yang hanya ingin menggunakan mesin jahit untuk hobby atau penjahit rumahan seperti aku, rasanya tidak perlu membeli mesin jahit high speed kelas industri, cukup mesin jahit bermesin kecil atau mesin jahit manual.
Kecuali utuk mesin obras atau mesin neci, aku sarankan untuk membeli mesin besar karena hasilnya lebih bagus dan kuat dibandingkan mesin obras dinamo kecil. Tidak harus membeli mesin yang baru kok, beli saja mesin second, tapi kita harus teliti dan hati-hati membeli mesin second ini.
Bila kita sudah memutuskan untuk membeli mesin jahit low speed (mesin jahit dinamo kecil),biasanya akan muncul lagi pertanyaan, akan memilih mesin jahit multifungsi (portable) atau mesin jahit lurus (mesin kayuh/manual)….kalau menurut aku sih, kalo bisa kita beli dua-duanya :)….dengan mesin jahit portable (multifungsi), kita bisa memilih banyak model jahitan/variasi (tergantung jenis mesin), jadi tidak hanya jahitan lurus saja, selain itu mesin ini juga bisa digunakan untuk membuat lubang kancing, jahitan semi obras dan semi neci. Nah biasanya aku mengkombinasikan kedua mesin tsb, untuk menjahit lurus aku gunakan mesin jahit lurus, sedangkan untuk menjahit variasi atau membuat lubang kancing aku gunakan mesin jahit portable ini. Salah satu kelebihan mesin jahit portable adalah mesin jahit ini bisa kita bawa-bawa (portable), tapi kelemahannya adalah kalau mati listrik, mesin ini tidak bisa kita gunakan, sedangkan mesin jahit kayuh masih bisa kita genjot kan.
Kalau aku diharuskan untuk membeli salah satunya dulu, mungkin aku akan membeli mesin jahit portable terlebih dahulu, karena mesin jahit ini memiliki fungsi yang lengkap dan lebih mudah dioperasikan daripada mesin jahit manual (kayuh). Percaya atau tidak, banyak mereka yang bisa/biasa menjahit mengunakan mesin dinamo, begitu disuruh genjot, nggak maju-maju tuh….alias tidak bisa.
Tapi dalam memilih mesin jahit portable, kita harus teliti dan hati-hati karena saat ini dipasaran banyak sekali daleman mesin (tuas,poros,dll) yang menggunakan material yang terbuat dari plastik, sehingga berat mesin sangat enteng tetapi daya tahan dan kekuatan sangat berkurang. Aku punya pengalaman sewaktu membeli mesin jahit portable di sebuah toko mesin di jalan P.Jayakarta Jakarta Pusat, dengan harga yang sama ada dua buah jenis mesin yang ditawarkan, yang satu tampilannya sangat modern (merk Sinxxx) dan satu lagi agak kuno karena bentuknya agak kotak (merek Yamaxxxx).Untuk merk yang pertama hampir 90 % body luarnya adalah plastik, sedangkan merk kedua hanya bagian atasnya saja yang terbuat dari plastik, sedangkan bagian bawahnya masih terbuat dari besi, sehingga dari berat saja kedua mesin tsb jelas berbeda.
Kemudian aku minta agar kedua mesin itu dibuka dalamnya, dan benar saja untuk merek pertama lebih banyak onderdil plastiknya sedangkan yang kedua masih menggunakan besi.Terakhir aku minta test jahit, mesin pertama suaranya agak berisik sedangkan yang kedua lebih halus.Jadilah aku memilih mesin jahit merk kedua, meskipun penampilannya lebih kaku dan kuno tapi aku yakin kekuatannya jauh lebih bandel daripada mesin jahit plastik tadi (padahal mesin itu dari merk terkenal). Adikku di Bandung, dapet mesin jahit second merk Chiyoda, semua bodynya masih terbuat dari besi terlihat sangat kokoh dan berat, bandingkan dengan mesin-mesin sekarang, yang dari tampang luarnya saja terlihat “ringkih”.
Meskipun demikian, mesin jahit dinamo multifungsi sebaiknya tidak sering-sering kita gunakan dengan fungsi yang berbeda-beda (maksudnya sebentar-bentar untuk lubang kancing terus untuk neci, untuk obras terus balik lagi ke jahit lurus dll) karena bisa cepat rusak, lebih baik untuk fungsi menjahit lurus biasakan menggunakan satu mesin jahit lurus atau mesin yang khusus untuk menjahit lurus dan untuk menjahit obras/neci gunakan mesin dengan tujuan khusus tersebut.
Terakhir, jangan heran kalau kita ke toko mesin jahit yang cukup besar, akan kita dapati merk-merk mesin jahit yang sebelumnya belum pernah kita dengar atau bayangkan seperti Yamato, Pegasus, Bernina, Mitsubhisi, Toyota, Brothers, Chiyoda dll….. biasanya merk-merk itu digunakan untuk mesin jahit industri bukan rumahan.
Untuk merawat mesin jahit silahkan klik disini, dan untuk mengetahui lokasi tempat servis mesin jahit di daerah Bintaro dan sekitarnya, klik disini.

bikin kancing bungkus sendiri [1 of 2]


Di artikel ini, aku akan sharing cara membuat kancing bungkus, artikel ini akan aku bagi menjadi dua bagian. Artikel pertama adalah alat-alat atau bahan yang kita perlukan untuk membuat kancing bungkus dan artikel kedua tentang cara pembuatan kancing bungkus (tunggu ya :) ).
BTW, anda tau kan yang dimaksud dengan kancing bungkus itu :) ….. hehehe paling gampang liat deh kancing yang dipakai di kebaya, pasti kancing bungkus, bukan kancing biasa seperti kancing kemeja atau kancing variasi lainnya. Selain kebaya, model pakaian lain juga banyak yang menggunakan kancing bungkus, termasuk produk-produk pakaian rumahjahithaifa, kenapa ? karena terlihat lebih indah, cantik, pas, enak, dll …. :) iya soalnya kain yang kita gunakan untuk kancing bungkus itu kita ambil dari kain bajunya kan, jadi antara kain baju dan kancing jadi klop.
Kembali ke topik utama, alat – alat yang kita perlukan untuk membuat kancing bungkus antara lain adalah :
1. Mesin press. Mesin press kancing bungkus bisa anda lihat pada gambar di sebelah kanan ini. Mesin press ini bisa anda beli di pasar Tanah Abang Blok F lt.2 atau di tempat langganan anda.
mesin press kancing bungkus bikin kancing bungkus sendiri [1 of 2]2. Kepala/head atau dudukan kancing.Setelah membeli mesin pressnya, anda juga perlu membeli head/kepala/dudukan kancingnya (lihat gambar dibawah ini). Kepala/Head kancing bungkus memiliki beberapa ukuran yaitu 18,22,24,26……dll. Makin besar headnya makin mahal harganya. Yang paling sering aku buat adalah ukuran 18,22 dan 24. Karena harganya yang lumayan mahal, tidak perlu membeli semua ukuran, cukup beli yang paling kita gunakan saja. O iya, kancing bungkus itu memiliki 3 varian, yaitu gepeng, bulat dan lancip (sudah tersedia dalam satu kotak/set). Nah, didalam satu kotak kepala/head kancing bungkus terdiri dari beberapa alat. Untuk penggunaannya tunggu artikel selajutnya ya :)
kepala kancing bungkus bikin kancing bungkus sendiri [1 of 2]
3. Setelah mesin press dan head, anda juga harus membeli batok/kaleng untuk kancingnya. Nah besarnya juga harus disesuaikan dengan head/kepala yang kita gunakan…..jadi ada ukuran 18,22,24……dll, dan ada yang gepeng, lancip atau bulat. Jangan sampai salah beli ya. Untuk satu nomor (misal anda membeli ukuran 18 gepeng) ada dua bagian, yaitu batok bagian atas dan batok bagian bawah (jalur benang), agar mudah dan tidak tercampur aduk dengan ukuran atau varian yang lain , sebaiknya pisahkan wadahnya (lihat gambar dibawah).
batok kancing bungkus bikin kancing bungkus sendiri [1 of 2]
4. Setelah alat-alat diatas, tentu saja anda membutuhkan kain yang harus digunakan untuk membuat kancing bungkus tsb.

Penyebab jahitan loncat/skip


Ada 9 penyebab jahitan loncat/skip, yaitu :
1. Ukuran jarum salah – menggunakan jarum yang terlalu kecil atau terlalu besar akan menyebabkan jahitan loncat. Pastikan ukuran jarum sesuai dengan bahan yang akan dijahit.
2. Jarum bekas/lama – jika anda tidak ingat kapan terakhir anda mengganti jarum, sebaiknya segera ganti jarum ! Jarum bekas/lama kurang efektif untuk menjahit, biasakan untuk menggantinya. Aku biasa menggunakan 1 jarum untuk satu baju sifone/shantung, dan 1 jarum untuk 2 baju katun.
3. Kurang oli – pastikan mesin jahit anda telah di beri oli secara berkala, terutama untuk beberapa bagian.
4. Benang tidak cocok – mungkin saja anda salah memilih benang jahit. Bahan yang tebal seperti denim tentu saja berbeda dengan bahan yang tipis seperti sifone. Selalu sinergikan antara jarum, benang dan bahan.
5. Benang murahan – tentu saja dengan membeli benang yang murah, anda bisa menghemat ongkos produksi, tapi apakah jahitan tersebut tahan lama dan kuat ? TIDAK. Belilah benang yang berkualitas bagus, jangan hanya mengejar kuantitas.
6. Jarum murahan – sama dengan pemilihan benang, belilah selalu jarum yang berkualitas, jangan mengejar kuantitas saja.
7. Mesin jahit anda sudah tua – mungkin saja beberapa bagian dari mesin jahit anda sudah tidak presisi atau aus. Segera bawa ke tukang servis langganan anda.
8. Kurang tekanan – jika benang kendur atau kurang kencang, mesin jahit anda akan bingung,
pastikan tekanan/tension sudah tepat sebelum anda menjahit.
9. Benang dan Jarum tidak cocok -  jika benang terlalu besar untuk ukuran jarum yang anda gunakan, akan berpengaruh dengan kualitas jahitan anda.
Salam. rumah jahit haifa

Cara mengukur badan wanita dewasa


Berikut ini adalah cara mengukur badan wanita dewasa yang biasa digunakan di Rumah Jahit Haifa. Sebenarnya ada beberapa ukuran lagi, cuma ukuran inilah yang biasa dan cukup digunakan disini.
1. Lingkar Badan / Lingkar dada
Meteran kita sekeliling badan melalui buah dada diukur pas + 4cm
lingkar badan Cara mengukur badan wanita dewasa
2. Lebar Punggung / Pundak
Diukur dari batas tengah kerung lengan kiri sampai kanan
lebar punggung Cara mengukur badan wanita dewasa
3. Lingkar Pinggang
Diukur sekeliling pinggang +2cm
lingkar pinggang Cara mengukur badan wanita dewasa
4. Lebar Bahu
Diukur dari lekuk leher sampai pada ujung bahu yang terendah
lebar bahu Cara mengukur badan wanita dewasa
5. Lingkar Kelung Lengan
Diukur sekeliling kerung lengan dari bawah ketiak lalu diselakan atau dimasukkan dua jari
lingkar kelung lengan Cara mengukur badan wanita dewasa
6. Panjang Lengan Pendek
Diukur dari ujung bahu sampai pergelangan tangan siku
panjang lengan pendek Cara mengukur badan wanita dewasa
7. Panjang Lengan
Diukur dari ujung bahu sampai panjang yang dikehendaki
panjang lengan Cara mengukur badan wanita dewasa
*sumber : Kursus jahit Juliana

Alat-alat Menjahit

Sejarah Menjahit


Wanita menjahit dengan jarum tangan di Oklahoma, Amerika Serikat. Foto tahun 1917.
Menjahit sudah dikenal orang sejak 20.000 tahun yang lalu, jauh sebelum orang mengenal cara menenun. Jarum jahit sudah dikenal manusia sejak zaman Paleolitik. Pada masa itu, jarum dibuat dari tulang dan gading mamutyang dipakai untuk menjahit kulit dan bulu binatang. Jarum jahit tertua dari besi asal abad ke-3 SM ditemukan di Manching, Jerman. Di makam kuno pejabat Dinasti Han, arkeolog Cina melaporkan penemuan perangkat jahit-menjahit berikut bidal.
Penemu berkebangsaan Inggris, Thomas Saint menciptakan mesin jahit pertama dan sekaligus mematenkannya pada tahun 1790. Sebelumnya, penemu berkebangsaan Jerman, Karl Weisenthalsudah menciptakan jarum mesin jahit yang pertama, namun tidak berhasil menyelesaikan rancangan mesin jahit ciptaannya. Mesin jahit ciptaan Saint tidak diproduksi dan hanya sampai pada tahapan model untuk pendaftaran paten.
Pada 1830, penjahit Perancis Barthelemy Thimonnier menciptakan dan mematenkan mesin jahit yang dapat dipakai menjahit. Delapan puluh unit mesin jahit ciptaannya dipakai oleh Angkatan Darat Perancis untuk menjahit seragam tentara. Thimonnier meninggal dalam keadaan pailit di Inggris setelah pabriknya dihancurkan para penjahit yang merasa pekerjaannya terancam oleh mesin.
Walter Hunt dari New York menciptakan mesin jahit pertama yang menghasilkan jahitan kunci (lock-stitch) pada tahun 1834, namun tidak pernah mematenkannya. Berbeda dari mesin-mesin jahit sebelumnya, mesin jahit ciptaan Hunt dapat membuat jahitan kunci memakai dua benang. Benang atas masuk ke mata jarum berada di ujung jarum, sementara sekoci di bagian bawah mengantarkan benang bawah.
Prinsip mesin jahit dengan jahitan kunci diperbaiki oleh penemu bernama Elias Howe dari Massachusetts. Ia mematenkan mesin jahit ciptaannya pada tahun 1846Isaac Merritt Singer mulai merancang mesin jahit pertamanya pada tahun1850. Ide membuat mesin jahit didapatnya dari mesin jahit Orson C. Phelps dari Boston yang diproduksi di bawah lisensi Lerow & Blodgett. Pada 1851, Singer mematenkan mesin jahit jahitan kunci pertamanya, dan mendirikan perusahaan I. M. Singer & Company. Dua tahun berikutnya, Singer sukses sebagai produsen dan penjual mesin jahit terbesar di Amerika Serikat,] dan terbesar di dunia pada tahun 1855. Pada tahun 1891, Singer mulai memakai motor listrik untuk menggerakkan mesin jahit untuk industri komersial.
Ebenezer Butterick dari Massachusetts adalah pelopor kertas pola komersial untuk menjahit pakaian. Pada 1863, Butterick dan istrinya menciptakan sistem ukuran untuk pola jadi yang dapat disesuaikan dengan ukuran tubuh pemakai.Sebelum Butterick menjual pola dengan ukuran yang berbeda-beda, pola hanya dibuat dalam satu ukuran, penjahit harus membesarkan atau mengecilkan pola sesuai ukuran tubuh pemakai. Pola kertas dari Butterick menjadi sangat populer pada tahun 1864.Awalnya Butterick hanya menjual pola untuk pakaian pria dan anak-anak, namun mulai menjual pola untuk pakaian wanita sejak tahun 1866.Pada tahun berikutnya, Butterick menerbitkan majalah busana pertamanya,Ladies Quarterly of Broadway Fashions dan majalah bulanan Metropolitan pada 1868. Sebuah majalah untuk memasarkan pola-pola Butterick, The Delineator diterbitkan Butterick pada 1873. Pada 1876, E. Butterick & Co. sudah memiliki 100 cabang dan 1.000 perwakilan di pelosok-pelosok Amerika Serikat dan Kanada. Di Eropa, pola-pola pakaian dari Butterick juga digemari di ParisLondonWina, dan Berlin.
Aenne Burda menerbitkan majalah mode Burda Moden yang memopulerkan pola siap pakai di Jerman. Sejak 1952, Burda mulai menerbitkan pola pakaian. Setiap bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan katalog terpisah berisi pola-pola untuk lebih dari 600 model pakaian dewasa dan anak-anak.
Di Jepang, Buku teks pertama tentang cara menjahit pakaian Barat untuk pria, diterbitkan pada 1903. Buku tersebut berisi cara menjahit pakaian formal pria seperti tuksedo dan jas. Buku teks pertama tentang cara menjahit baju anak diterbitkan pada tahun 1916 di Osaka. Majalah wanita Shufu no Tomo edisi Maret 1924 memuat cara menjahit gaun terusan satu potong. Majalah Sankei Graph edisi September 1955 memuat artikel tentang kepopuleran sekolah menjahit di Jepang yang waktu itu memiliki lebih dari 5.000 sekolah menjahit. Di Jepang, metode menggambar pola didominasi sistem So-En dari Bunka Fashion College dan sistem Dressmaking dari sekolah Dressmaker Jogakuin (sekarangDressmaker Gakuin).Dari tahun 1970-an hingga 1980-an, majalah So-En memuat pola pakaian kreasi desainer lulusan Bunka Fashion College. So-En pertama kali terbit pada 1936, dan berawal dari sekolah menjahit baju Barat untuk anak dan wanita yang didirikan Isaburō Namiki pada 1919. Hingga 2005So-En terbit sebagai majalah yang memuat cara membuat pola dan menjahit pakaian. Setelah itu, So-En berlanjut sebagai majalah industri busana. Pesaingnya, majalah bulanan Dressmaking yang juga memuat pola-pola baju Barat, terbit pertama kali pada 1949. Setelah kepopuleran menjahit di rumah disaingi murahnya pakaian jadi, majalah Dressmaking berhenti terbit pada Mei 1993. Majalah busana Non-no juga tidak lagi memuat artikel tentang cara menjahit sejak Oktober 1994.wikipedia