Profesi Penata Rambut Jadi Incaran Perempuan

Profesi Penata Rambut Jadi Incaran Perempuan
Pilihan profesi semakin bervariasi. Salah satu profesi yang diminati perempuan muda adalah penata rambut. Prestasi yang ditunjukkan penata rambut ternama Indonesia menjadi sumber inspirasi. Salon kecantikan sebagai bagian gaya hidup dan kebutuhan kaum hawa juga menjadi daya tarik. Penata rambut pemula hingga profesional terus bermunculan seiring berkembangnya industri salon dan kecantikan ini.

Prospek cerah dari industri kecantikan dan tata rambut inilah yang memicu anak muda usia  18-30 untuk mengasah keterampilan di akademi penata rambut. Rudy Hadisuwarno, penata rambut profesional dan pemilik Rudy Hadisuwarno School mengatakan lima tahun terakhir, sekolah penata rambut miliknya digemari anak muda, terutama perempuan.

"Peminat sekolah penata rambut meningkat. Mereka terutamanya memilih sekolah penata rambut sebagai cara cepat untuk bisa mandiri, berpenghasilan, hidup mandiri dan bahkan bisa menciptakan peluang kerja sendiri dengan membuka salon di rumah atau garasi," tutur Rudy seusai "Graduation Day" Paket Program Diploma di Plaza Senayan Jakarta, Sabtu (18/6/2011) lalu.

Paket Program Diploma Rudy Hadisuwarno School ini merupakan program pendidikan sembilan bulan untuk menjadi penata rambut andal. Pada kelulusan pertama di 2011 ini, sekolah penata rambut Rudy Hadisuwarno menelorkan 24 siswa bertalenta dari tiga cabang sekolah di Jakarta, yakni Matraman, Bulungan, dan Tanjung Duren. Umumnya, kata Rudy, 85 persen siswa adalah perempuan muda dan 15 persennya laki-laki muda. Mereka inilah yang dengan berani mengambil langkah, menapaki jenjang karier sebagai penata rambut bermodalkan keterampilan. Anak muda ini mampu mengambil keputusan untuk memilih karier di usia muda, dengan biaya Rp 19 juta (program sembilan bulan), dan cara pembayaran yang bisa dicicil selama lima kali, di Rudy Hadisuwarno School.

"Sebanyak 75 persen dari siswa adalah anak muda di bawah 30 tahun, sedangkan 25 persennya adalah ibu muda. Kebanyakan memang perempuan yang tertarik bersekolah penata rambut. Banyak juga di antara mereka adalah lulusan SMA yang langsung memilih profesi penata rambut untuk bisa hidup mandiri, " jelas Rudy menambahkan, kebanyakan lulusan sekolah penata rambut memilih karier sebagai penata rambut profesional dan make-up artist.Sebagian lulusan sekolah penata rambut direkrut sebagai pekerja di Salon Rudy Hadisuwarno. Namun tak sedikit yang kemudian berkiprah di Production House, Product Beauty Consultant. Bagi mereka yang memilih berwirausaha dengan keterampilan yang dimilikinya, membuka salon menjadi pilihan untuk berbisnis mandiri.

Menurut Rudy, semua orang bisa belajar dari tahapan dasar untuk menjadi penata rambut profesional. Artinya, untuk menjadi penata rambut tak harus memiliki bakat di bidang ini. Keterampilan menata rambut bisa dipelajari. Namun memang, tambahnya, dengan memiliki bakat, ia akan menjadi penata rambut outstanding dan terkenal dengan talentanya.

"Semua orang bisa menjadi penata rambut, dan bisa belajar melalui sekolah khusus penata rambut. Di sekolah Rudy, mereka yang tidak bisa diajarkan menjadi bisa. Karena metode yang diajarkan sistematis dan mudah diikuti," jelasnya,

Keterampilan yang dimiliki dari sekolah penata rambut bisa menjadi bekal berkarier di industri salon. Namun memang, jika ingin menjadi top stylist, keterampilan harus ditunjang dengan bakat. Selain juga kemauan untuk terus belajar meningkatkan kemampuan diri. Dengan menambah ilmu dan keterampilan di sekolah lanjutan, baik di dalam maupun luar negeri, selain juga mengikuti berbagai kompetisi yang memotivasi.

"Butuh 60 persen bakat dan 40 persen keterampilan untuk sukses menjadi top stylist, jelas Rudy. Ia menambahkan untuk menjadi penata rambut profesional ternama, perlu fokus menjalani karier. Selain juga terus belajar, kalau perlu sekolah ke luar negeri sebagai perbandingan, karena fashion tidak ada habisnya. Mengikuti kompetisi penata rambut juga penting agar siap bersaing di dunia kerja. Pengalaman berkompetisi membangun mental, dan jika menang nama besar didapatkan dengan publikasi melalui media. "Nama besar dan reputasi menjadi penting, terutama jika penata rambut ingin membuka bisnis salon sendiri," tambahnya.kompas


Indahnya Bunga di Tepi Kursi
Enthusiastic Being (Foto: Moonstar Simanjuntak)
Rasanya sayang jika kursi tetamu dibiarkan polos. Lebih baik hiasi dengan rangkaian bunga yang selaras dengan tema pernikahan Anda.
Bunga mampu menyulap nuansa ruangan menjadi lebih segar, semarak, dan indah. Selain di area pelaminan, Anda bisa meletakkan rangkaian bunga di kursi tetamu. Secara simbolis, kursi-kursi tetamu yang akan Anda lewati sepanjang lorong menuju pelaminan atau upacara pemberkatan, “menemani” langkah Sang Pengantin menuju babak hidup yang baru. Bunga yang tersampir, tentu semakin memperindah seremoni ini.
Ingin membuatnya? Ingat saja petuah dariPreston Bailey , dekorator kenamaan yang menjadi langganan para pesohor, “Creating an entrance is the most important thing of a party. You want to get their (the guests) attention .”
Jadi, yang mesti Anda dan dekorator lakukan adalah: 
1. Perhitungkan luas ruangan sehingga Anda bisa memutuskan apakah besar kecilnya rangkaian bunga yang dipakai.
2. Tak semua kursi harus disampirkan bunga. Pilih kursi yang berada di ujung belakang sebagai penanda dan pembatas dengan kursi lainnya.
3. Pilih bunga yang memiliki tema sama dengan dekorasi bunga secara keseluruhan.
4. Selain di sisi kursi, bunga juga bisa ditempel atau dililit manis dengan pita berkawat. Pastikan tali pita cukup kuat menahan beban pada bunga berikut vasnya.
5. Pilih kursi bernuansa netral, sehingga bunga dan pita akan terlihat kontras dalam paduan warna berbeda.
Belum terbayang rangkaian bunga yang pas? NOVA menyajikan empat ide hiasan kursi yang menarik. Tinggal pilih mana yang disukai.
Enthusiastic Being
Mawar oranye dan hypericum berries  dalam vas perak yang tersampir pada kursi memberikan kesan modern sekaligus mewah. Kreasikan warna pita agar tak terlalu mencolok atau senada dengan bunga. Rekatkan pita dengan doubletape  dan pastikan pita cukup kuat menahan beban.
Mawar oranye sengaja dipilih karena jarang dijumpai dan tak begitu populer. Padahal bunga jingga ini menyimbolkan gelora cinta dan kekaguman yang menggebu. Terang dan tebalnya warna oranye juga bermakna antusiasme, energi, dan keinginan. Padukan dengan cantiknyahypericum berries  sebagai filler flower  yang dikenal dengan sekumpulan buah beri pada tiap tangkainya. Tampilan dan maknanya cocok dengan semangat pernikahan, kan?
Endless Happiness (Foto: Moonstar Simanjuntak)
Endless Happiness
Kursi yang diberi sentuhan pomander  dari krisan puma hijau ini membawa suasanaoutdoor  menjadi ceria namun tetap simpel. Bentuknya mirip bola yang bulat, tak berujung, dengan harapan kebahagiaan yang terasa pada Sang Pasangan Baru tak henti berputar.
Kesan segar terpancar kuat dari hijaunya aksen warna pada bunga dan pita. Bunga krisan juga dimaknai sebagai simbol cinta dan kepercayaan.
Everlasting Love
Pink adalah pilihan paling aman untuk pernikahan. Warnanya menyimbolkan cinta dan mudah dicari. Kali ini, Flo & Co, memadukan rangkaian bunga perpaduan hydrangea  dan mawar pink  yang dihiasi pita.
Mawar pink  yang menggemaskan dan menggoda ternyata memiliki banyak makna. Penghargaan, kebahagiaan, kekaguman, kasih sayang, dan ucapan terima kasih pada yang terkasih memancar dalam sipu kelembutannya. Sedangkan hydrangea  atau hortensia  mewakili rasa tulus sepenuh hati pada setiap orang yang melihatnya.
Bowl of Romance (Foto: Moonstar Simanjuntak)
Bowl of Romance
Kursi berhiaskan mawar putih dan tulippink  yang cantik menjadikan suasana pernikahan bertambah romantis dalam paduan warna yang lembut.
Bunga-bunga indah ini bersatu dalambowl transparan berisi air dengan berbagai makna di baliknya. Mawar putih menyimbolkan cinta sejati, kesucian, kemurnian, dan kerendahan hati. Ditemani tulip pink, rangkaian bunga memberi kesan romantis. Sempurnakan dengan mengggunakan pita pink transparan sebagai penggantung.
Tips:  
Ingin membuat rangkaian bunga untuk kursi? Mudah, kok. Yuk, ikuti step by step pembuatan Endless Happiness berikut ini:
- Oase dibuat menyerupai bulatan. Jadi tidak masalah jika oase tidak bulat sempurna.
- Langkah selanjutnya, pasangkan kawat bunga di oase dengan metode acak sebagai rangka sekaligus tempat menempelkan pita.
- Setelahnya, basahi oase dengan air, lalu tempelkan bunga krisan di sekelilingnya hingga membentuk bulatan. Jadi, pastikan tingginya sejajar sehingga bulatannya sempurna.
- Percantik pita dengan mengikatnya menjadi pita yang berlapis-lapis.
Ade Ryani & Astrid Isnawati

5 Kiat Berbisnis Salon Mandiri
Bisnis salon sangat emosional, kata Rudy Hadisuwarno (62), penata rambut ternama dan pemilik Salon Rudy Hadisuwarno. Karenanya, saat memutuskan mengelola bisnis salon mandiri, Anda harus menjalankannya sepenuh hati. Pemilik salon juga wajib memiliki keterampilan dan memahami seluk beluk dunia salon, termasuk menguasai teknik tata rambut. Bermodalkan keterampilan, penguasaan bidang serta manajemen bisnis yang baik, salon akan bertahan dan mampu bersaing.

Mau belajar dan melek tren terkini
Pengetahuan dan keterampilan mengenai tata rambut wajib dimiliki pemilik salon. Karenanya ia harus mau belajar, bahkan jika perlu bersekolah khusus tata rambut, tata rias wajah, dan berbagai keterampilan terkait lainnya.

"Pemilik salon mandiri harus belajar mengenai tata rambut. Kecuali jika ingin membuka salon franchise, pemilik tak harus belajar tata rambut secara khusus. Namun pemilik yang memiliki keterampilan dan pengetahuan, ia bisa mengatasi berbagai masalah di salon. Kalau buka salon mandiri, pemiliknya harus belajar,  memahami dan menjiwai apa yang dijualnya," jelas Rudy saat ditemui Kompas Female di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6/2011) lalu.

Pemilik salon harus haus ilmu. Belajar dan bersekolah untuk menguasai bidang kecantikan, mulai tata rambut, tata rias wajah, apapun yang berkaitan dengan salon akan menunjang bisnis. "Belajar ke luar negeri untuk perbandingan juga perlu," jelas Rudy, merekomendasi sekolah hairstylist di London, Tokyo, dan Korea sebagai tempat menggali wawasan untuk pemilik salon mandiri.

Pemilik perlu selalu mengikuti perkembangan tren. "Sekolah fashion tak ada habisnya, harus terus belajar, harus terus update. Seringkali salon ngetop tetapi 10 tahun kemudian hilang karena pemiliknya tidak update, pemiliknya merasa nyaman dengan comfort zone karena merasa salonnya sudah terkenal," lanjut Rudy.

Fokus, namun mulai dengan salon keluarga

Pemilik salon mandiri perlu fokus jika ingin berhasil membangun bisnis. Namun sebagai langkah awal, mulailah membuka salon keluarga, dengan semua segmen bisa dipenuhi kebutuhannya.

"Membuka family salon pada tahap awal penting untuk mengenal Anda cocok dengan tipe salon seperti apa. Kalau sudah berjalan, Anda bisa menyeleksi ingin fokus ke segmen mana. Salon untuk anak muda, ibu-ibu, anak-anak atau salon pria," jelas Rudy.

Nah, pada tipe salon tertentu membutuhkan pengetahuan ekstra. Misalnya salon khusus anak-anak, Anda perlu belajar psikologi untuk memperlakukan anak saat memberikan jasa layanan salon Anda.

Jalankan dengan sepenuh hati, tanamkan rasa menghargai
Selain bekal ilmu mengenai bisnis salon dan berbagai keterampilan di bidang kecantikan, pemilik juga perlu memunculkan rasa penghargaan dari karyawan. "Bisnis salon sangat emosional, sensitif, menjalankannya harus pakai hati. Jika tidak karyawan tidak menghargai pemiliknya. Karenanya pemilik juga perlu memahami seluk beluk bisnis salon, dan memiliki keterampilan di salon agar karyawan menghargai pemiliknya," jelas Rudy.

Ketidakpahaman pemilik mengenai bisnis salon, minimnya perhatian dan hubungan yang tak hangat dengan karyawan, juga turut menentukan keberhasilan bisnis salon. Menurut Rudy, menjalankan bisnis salon harus menggunakan perasaan. Kalau gonta-ganti karyawan terus menerus, salon juga tidak jelas keberadaannya, bisnis cenderung tak berhasil. Penata rambut yang terus berganti membuat pelanggan tak nyaman, karena harus berganti penata rambut yang merasa sudah cocok dengannya. Pelanggan menjadi tak loyal dengan salon yang tak dikelola dengan sepenuh hati.

Siap mental, tingkatkan wawasan
Kesiapan mental penting dimiliki pemilik bisnis salon. Terutama mental menghadapi pelanggan. Memang dibutuhkan pengalaman dan jam terbang untuk membangun mental baja menjalani bisnis, termasuk salon. Untuk menyiapkan mental, pemilik salon bisa belajar meningkatkan wawasan dan pengetahuan seputar berbisnis.

"Kesiapan menjalani bisnis memang butuh pengalaman, selain juga intuisi. Belajar dari buku bisnis atau belajar manajemen juga bisa menunjang. Jika ingin berbisnis salon perlu mempersenjatai diri dengan pengetahuan lain, seperti bisnis dan manajemen," jelas Rudy yang berhasil menelorkan penata rambut sekaligus pengusaha ternama seperti Jacky Timurtius dan Sugi Martono dari Rudy Hadisuwarno School.

Gaet segmen terdekat

Promosi menjadi penting jika ingin memulai bisnis salon. Buat saja selebaran untuk memulai usaha, dengan menyasar segmen di lingkungan terdekat Anda. Lakukan cara sederhana untuk memulai bisnis salon mandiri, terutama dalam hal berpromosi. Gaet segmen dari lingkungan terdekat. Perlahan tapi pasti, saat pelayanan memuaskan dan nama salon Anda semakin dikenal, bisnis akan berkembang lebih luas.kompas

Mendunia dengan Tas Kain Tradisional

Jika Anda penggemar kain-kain tradisional Indonesia, kini Anda bisa mengenakan kain tak hanya sebagai selendang, syal, atau rok. Anda juga bisa mengenakan tas dari kain tradisional. Dipadukan dengan tali yang terbuat dari kulit ular, tas cantik berlabel Kunthi Batik ini bisa jadi alternatif koleksi aksesori tradisional Anda.

Berawal dari kecintaan kepada kain tradisional, khususnya batik, Lavie Hearly mencoba mendirikan usaha tas dari kain tradisional. "Saya cinta batik dan kain tradisional lainnya. Saya juga pecinta tas. Lalu saya pikir kenapa enggak mencoba membuat tas dari kain. Akhirnya saya coba buat tidak hanya dari batik, tapi dari semua jenis kain tradisional. Ada tenun, ulos, dan songket," ujar pemilik Kunthi Batik ini saat ditemuiKompas Female.

Lavie mendapatkan kain-kain tradisional ini dari perajin-perajin di Cirebon, Indramayu, dan Pekalongan. Ia memilih daerah-daerah tersebut karena tertarik dengan corak batiknya yang berwarna-warni. Perempuan kelahiran 1982 ini juga mengikuti dan workshop pembuatan tas dari Pekalongan. Saat meluncurkan produk tasnya tahun 2008, Lavie masih menjual tas yang diproduksi oleh workshop Pekalongan, dan penjualannya masih dilakukan melalui Facebook. Setelah bisnisnya makin berkembang, pada Januari 2011 Lavie memutuskan memproduksi sendiri tas yang dijualnya dengan mendirikan workshop di rumah.

Lavie juga mendesain sendiri tas-tas yang diproduksi di workshop miliknya. "Saya desain sendiri, dengan mengadopsi model-model tas dari luar negeri juga, supaya orang tertarik. Untuk motif itu asli menggunakan kain tradisional, dan untuk talinya menggunakan kulit ular phyton dan kobra yang saya suplai dari tempat penyamakan kulit ular di Karawang," jelas Lavie.

Selain tas, Lavie juga membuat dompet dan clucth. "Awalnya saya hanya memproduksi tas, tapi karena sisa kainnya banyak, saya coba manfaatkan untuk jadi clutch, dompet, dan agenda," tambah ibu dua anak ini.

Lavie mengaku peminat produk-produk miliknya tak hanya berasal dari Indonesia. "Saya punya pelanggan dari Abu Dhabi, Belanda, Singapura, dan Malaysia. Mereka biasanya pesan secara online, lalu saya kirimkan," ungkapnya.
Berdasarkan pengalaman menjual produk ke mancanegara, Lavie mengetahui selera bangsa lain terhadap kain tradisional. Kalau orang Indonesia menyukai kain-kain yang antik, orang luar negeri justru mencari kain-kain yang lebih simpel. Namun untuk warna, selera lebih bervariasi dan tak terbatas negara.

Dengan modal awal Rp 2 juta, kini Lavie sudah bisa menjual 40 hingga 50 tas per bulan dengan kisaran harga antara Rp 300 ribu hingga Rp 3 jutaan, tergantung jenis kain dan kulit ular yang digunakan.
Lavie memberi contoh selembar kain dari Solo yang disebut kain Adik Bayi. Kain ini dibuat pada tahun 1920, dan harganya mahal karena tergolong langka. Nama Adik Bayi itu pun memiliki kisah tersendiri. Ada yang mengatakan alasannya karena kainnya halus seperti kulit bayi. Ada pula yang bilang namanya kain Adik Bayi karena ada kepercayaan kalau ingin punya anak maka harus mengenakan kain ini.
"Nilai-nilai historis seperti ini biasanya saya sampaikan kepada pembeli dari luar negeri agar mereka tahu bahwa setiap kain itu memiliki cerita, memiliki makna. Akhirnya setelah mengerti, mereka mulai memesan juga tas-tas dengan corak yang berwarna-warni dan bersejarah seperti kain Adik Bayi," ungkap Lavie.

Lavie juga tak sembarangan memilih nama untuk merek tasnya. Nama Kunthi Batik dipilihkan oleh ayah mertuanya, Agus Sudarto, seorang pelukis. Mertua Lavie menyatakan bahwa Kunthi memiliki filosofi perempuan yang bijaksana, mapan, dan mengayomi keluarga. "Mungkin itu harapan bapak mertua saya kepada saya ketika memutuskan untuk menjadi wirausaha. Semoga saya juga tetap menjadi wanita yang bijaksana dan tetap mengurusi keluarga," ujarnya.

Sebelum mendirikan Kunthi Batik, Lavie dan sahabatnya, Patricia Wanda, sempat mendirikan usaha produk perlengkapan bayi. Namun, persaingan usaha yang mulai tidak sehat karena masuknya produk-produk China membuat Lavie dan Wanda memutuskan menutup usaha mereka. Dua perempuan yang sudah saling mengenal sejak kuliah di Universitas Parahyangan Bandung ini kemudian mendirikan Kunthi Batik di tahun 2008. Ketika itu Lavie masih berstatus sebagai Counter Sales di Toyota Astra (Auto 2000). Lavie yang baru mempunyai anak memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan usaha agar bisa bekerja di rumah.

Produk tas, clutch, dompet, dan agenda dari kain tradisional yang awalnya hanya dijual online, kini bisa dibeli secara langsung. Sejak 17 Juni 2011 produk-produk Kunthi Batik bisa diperoleh di Koloni (pusat belanja produk lokal) Mall of Indonesia lantai 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara.kompas