5 Kiat Berbisnis Salon Mandiri

5 Kiat Berbisnis Salon Mandiri
Bisnis salon sangat emosional, kata Rudy Hadisuwarno (62), penata rambut ternama dan pemilik Salon Rudy Hadisuwarno. Karenanya, saat memutuskan mengelola bisnis salon mandiri, Anda harus menjalankannya sepenuh hati. Pemilik salon juga wajib memiliki keterampilan dan memahami seluk beluk dunia salon, termasuk menguasai teknik tata rambut. Bermodalkan keterampilan, penguasaan bidang serta manajemen bisnis yang baik, salon akan bertahan dan mampu bersaing.

Mau belajar dan melek tren terkini
Pengetahuan dan keterampilan mengenai tata rambut wajib dimiliki pemilik salon. Karenanya ia harus mau belajar, bahkan jika perlu bersekolah khusus tata rambut, tata rias wajah, dan berbagai keterampilan terkait lainnya.

"Pemilik salon mandiri harus belajar mengenai tata rambut. Kecuali jika ingin membuka salon franchise, pemilik tak harus belajar tata rambut secara khusus. Namun pemilik yang memiliki keterampilan dan pengetahuan, ia bisa mengatasi berbagai masalah di salon. Kalau buka salon mandiri, pemiliknya harus belajar,  memahami dan menjiwai apa yang dijualnya," jelas Rudy saat ditemui Kompas Female di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (18/6/2011) lalu.

Pemilik salon harus haus ilmu. Belajar dan bersekolah untuk menguasai bidang kecantikan, mulai tata rambut, tata rias wajah, apapun yang berkaitan dengan salon akan menunjang bisnis. "Belajar ke luar negeri untuk perbandingan juga perlu," jelas Rudy, merekomendasi sekolah hairstylist di London, Tokyo, dan Korea sebagai tempat menggali wawasan untuk pemilik salon mandiri.

Pemilik perlu selalu mengikuti perkembangan tren. "Sekolah fashion tak ada habisnya, harus terus belajar, harus terus update. Seringkali salon ngetop tetapi 10 tahun kemudian hilang karena pemiliknya tidak update, pemiliknya merasa nyaman dengan comfort zone karena merasa salonnya sudah terkenal," lanjut Rudy.

Fokus, namun mulai dengan salon keluarga

Pemilik salon mandiri perlu fokus jika ingin berhasil membangun bisnis. Namun sebagai langkah awal, mulailah membuka salon keluarga, dengan semua segmen bisa dipenuhi kebutuhannya.

"Membuka family salon pada tahap awal penting untuk mengenal Anda cocok dengan tipe salon seperti apa. Kalau sudah berjalan, Anda bisa menyeleksi ingin fokus ke segmen mana. Salon untuk anak muda, ibu-ibu, anak-anak atau salon pria," jelas Rudy.

Nah, pada tipe salon tertentu membutuhkan pengetahuan ekstra. Misalnya salon khusus anak-anak, Anda perlu belajar psikologi untuk memperlakukan anak saat memberikan jasa layanan salon Anda.

Jalankan dengan sepenuh hati, tanamkan rasa menghargai
Selain bekal ilmu mengenai bisnis salon dan berbagai keterampilan di bidang kecantikan, pemilik juga perlu memunculkan rasa penghargaan dari karyawan. "Bisnis salon sangat emosional, sensitif, menjalankannya harus pakai hati. Jika tidak karyawan tidak menghargai pemiliknya. Karenanya pemilik juga perlu memahami seluk beluk bisnis salon, dan memiliki keterampilan di salon agar karyawan menghargai pemiliknya," jelas Rudy.

Ketidakpahaman pemilik mengenai bisnis salon, minimnya perhatian dan hubungan yang tak hangat dengan karyawan, juga turut menentukan keberhasilan bisnis salon. Menurut Rudy, menjalankan bisnis salon harus menggunakan perasaan. Kalau gonta-ganti karyawan terus menerus, salon juga tidak jelas keberadaannya, bisnis cenderung tak berhasil. Penata rambut yang terus berganti membuat pelanggan tak nyaman, karena harus berganti penata rambut yang merasa sudah cocok dengannya. Pelanggan menjadi tak loyal dengan salon yang tak dikelola dengan sepenuh hati.

Siap mental, tingkatkan wawasan
Kesiapan mental penting dimiliki pemilik bisnis salon. Terutama mental menghadapi pelanggan. Memang dibutuhkan pengalaman dan jam terbang untuk membangun mental baja menjalani bisnis, termasuk salon. Untuk menyiapkan mental, pemilik salon bisa belajar meningkatkan wawasan dan pengetahuan seputar berbisnis.

"Kesiapan menjalani bisnis memang butuh pengalaman, selain juga intuisi. Belajar dari buku bisnis atau belajar manajemen juga bisa menunjang. Jika ingin berbisnis salon perlu mempersenjatai diri dengan pengetahuan lain, seperti bisnis dan manajemen," jelas Rudy yang berhasil menelorkan penata rambut sekaligus pengusaha ternama seperti Jacky Timurtius dan Sugi Martono dari Rudy Hadisuwarno School.

Gaet segmen terdekat

Promosi menjadi penting jika ingin memulai bisnis salon. Buat saja selebaran untuk memulai usaha, dengan menyasar segmen di lingkungan terdekat Anda. Lakukan cara sederhana untuk memulai bisnis salon mandiri, terutama dalam hal berpromosi. Gaet segmen dari lingkungan terdekat. Perlahan tapi pasti, saat pelayanan memuaskan dan nama salon Anda semakin dikenal, bisnis akan berkembang lebih luas.kompas

0 comments:

Post a Comment